Jelang balapan GP Singapura akhir pekan (27/9) ini dibumbui dengan selesainya si¬dang skandal Crashgate Grand Prix Singapura 2008 di markas FIA di Paris kemarin (21/9), tim Renault "hanya" kena hukuman per¬cobaan dua tahun. Mereka baru akan kena hukuman berat kalau kembali melakukan kecurangan da¬lam dua tahun ke depan.
Meski demikian, World Motor Sport Council (WMSC) kemarin te¬¬tap menjatuhkan hukuman superberat. Yaitu kepada mantan manajer tim Formula 1 Renault, Flavio Bria¬tore. Pria asal Italia itu dihukum seumur hidup tak boleh terlibat dalam segala even di bawah nau¬ngan FIA (federasi balap mobil dunia).
Hukuman berat juga dijatuhkan kepada Pat Symonds, mantan bos teknis Renault. Dia dijatuhi hukuman lima tahun tidak boleh terlibat segala even di bawah naungan FIA.
Pengumuman hukuman ini sudah sangat dinantikan kalangan F1. Pada GP Singapura 2008, ter¬ung¬kap bahwa Briatore dan Symonds meminta agar pembalap muda asal Brazil, Nelson Piquet Jr., dengan sengaja menabrakkan diri pada putaran ke-17. Tujuannya: Memaksa keluarnya safety car, yang bisa menguntungkan pembalap utama Renault, Fernando Alonso.
Strategi itu jitu. Alonso tam¬pil sebagai juara di lomba malam pertama dalam sejarah F1 tersebut.
"Kecurangan" ini terungkap se¬telah Piquet Jr. didepak dari Renault, akhir Juli lalu. Rupa¬nya, karena sakit hati, Piquet Jr. (dan ayahnya, juara dunia tiga ka¬li Nelson Piquet) melaporkan skandal itu ke FIA.
Dengan segera, FIA pun me¬la¬kukan investigasi. Sebab, kalau terbukti bersalah, Renault telah melanggar Sporting Regulations ar¬tikel 151c, alias melakukan tin¬¬dakan kecurangan.
Sebelum sidang, Renault sudah lebih dulu mengambil tindakan internal. Flavio Briatore dan Pat Symonds telah keluar dari tim, dan Re¬nault dengan tegas me¬ngaku tidak akan melawan segala tuduhan FIA. Dengan harapan, hukuman yang dijatuhkan ba¬kal lebih ringan.
Dalam sidang kemarin, Fernando Alonso dinyatakan bebas, tidak terkait sama sekali dengan skandal ini (tidak tahu-menahu). Hasil GP Singapura 2008 juga ti¬dak diubah.
23 September 2009
Skandal GP Singapura
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar:
Posting Komentar