Nick Heidfield Keluar dari Mercedes GP
Pembalap ketiga Mercedes GP Nick Heidfeld hengkang dari timnya. Dia lebih memilih menjadi test driveruntuk Pirelli. Pada balapan Formula 1 (F1) 2011,
Pirelli memang terpilih sebagai pemasok ban tunggal menggantikan Bridgestone. Kembali berkiprahnya pabrikan ban asal Italia di ajang jet darat itu tentu sangat membutuhkan datadata akurat demi pengembangan ban khusus F1. ”Kami mengumumkan bahwa tim mengizinkan Heidfeld bergabung dengan Pirelli.
Kami ingin dia dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ban untuk F1,” tandas CEO Mercedes GP Ross Brawn dikutip Autosports. “Heidfeld adalah pembalap yang berpengalaman dan kami yakin pengetahuannya tentang balapan F1 akan sangat berguna bagi Pirelli,” tambah Brawn.
Heidfeld meninggalkan Mercedes GP tanpa mendapat kesempatan membalap sekali pun musim ini. Maklum, dua pembalapnya, Nico Rosberg dan Michael Schumacher, bermain “aman” musim ini. Musim lalu Heidfeld memperkuat tim BMW Sauber. Tapi, tim pabrikan asal Jerman tersebut menarik diri dari arena F1 sehingga Heidfeld menjadi “pengangguran”.
”Saya ingin berterima kasih kepada Brawn, Norbert Haug, dan Nick Fry yang mengizinkan saya meraih kesempatan menjadi test driver Pirelli,” ujar Heidfeld. ”Tim selalu mengatakan bahwa mereka tidak akan mencegah langkah saya untuk berkembang.
Mereka sangat bersahabat dengan saya dengan membiarkan saya bersama Pirelli.” Menurut rencana, uji coba kali pertama antara Pirelli, Toyota TF109, dan Heidfeld akan berlangsung pekan ini di Sirkuit Mugello, Italia. Bahkan, kabar terbaru menyebutkan Heidfeld akan berada di kabin Toyota TF109 mulai Agustus hingga November 2010.
Pembalap Wanita Di Formula 1
Kabar berhembus Danica Patrick ditarik ke ajang Formula One (F1). Vitantonio Liuzzi menilai sangat sulit bagi seorang pembalap wanita untuk beradaptasi dengan tantangan secara psikis dan fisik.
Bersama indycar, Patrick memang tampil mengesankan. Buktinya dia mendapat penghargaan Indycar Most Popular Driver tahun 2009, 2005 sampai 2007. Tak heran jika tawaran menjajal ajang jet darat datang untuknya.
Bahkan dalam situs resmi F1, CEO Bernie Ecclestone menyatakan GP AS membutuhkan seseorang seperti Patrick bisa menjadi iklan yang sempurna untuk menggelar balapan dengan sukses.
Namun sepertinya Luizzi tak sependapat demikian. Menurut pembalap Force India itu, Patrick yang mengikuti balapan di sirkuit Oval Amerika akan menemukan kesulitan untuk beradaptasi dengan ajang F1. Apalagi F1 menuntut kekuatan fisik dan mental.
“Menurut saya itu cuku[ sulit untuk wanita. Sayar rasa Danica bisa menjadi publisitas yang besar seperti dia di Amerika. Namun F1 mempunyai objektifitas yang berbeda dan tantangan fisik serta psikis yang berat,” ujarnya.
"Berada di peringkat teratas F1 tidak mudah seperti yang orang harapkan. Saya ragu hal itu bisa berjalan, namun Bernie mempunyai ide yang bagus dalam bisnis dan dia bossnya. Maka Anda tidak pernah tahu,” tambahnya kepada ESPN, Sabtu (14/8/2010).
Dalam catatan. Giovanni Ammati menjadi pembalap wanita F1 terakhir tahun 1992. Sedangkan Lella Lombardi lebih sukses dan tercatat mengikuti 12 balapan dan finis terbaiknya di posisi ke enam di GP Spanyol 1975 silam. (okezone.com & Seputar Indonesia)
20 Agustus 2010
Kabar Formula 1 (21)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar:
Posting Komentar