Busi juga memiliki peran penting dalam efisiensi bahan bakar, selain cara mengemudi yang benar, kondisi ban serta bobot kendaraan dan pengendara. Jika kita memilih busi yang benar maka tenaga mesin akan bertambah
Secara umum, sekarang ini jenis busi ada dua macam sesuai bentuknya. Busi berelektoda dan yang high performance, masing-masing mempunyai karakteristik dan kode-kode yang berbeda dan tertera pada lapisan keramik busi yang menunjukkan tipenya. Biasanya dianalogikan dengan panas dan dingin. Seperti NGK, misalnya angka 1-8 berkarakter panas, sedang 9 - 14 menandakan busi dingin. Kebalikan dengan busi Bosch, angka besar menunjukkan panas dan angka kecil dingin.
Nah, jika sudah memahami angka, kini celah antara side electrode dan center electrode. Maksudnya gap (kerengangan) dan panjang ulir secara keseluruhan. Tujuannya agar kepala busi tidak bersentuhan dengan piston saat dalam konsisi TMA (Titik Mati Atas). "Paling tidak, jarak antara elektrodenya 0,8 sampai 1 mm
Untuk membedakannya secara lebih spesifik, bisa dengan metode menghubungkan kabel positif dan negatif multi tester ke belah sisi ujung busi. Jika angka menunjukkan 4,7 - 5,2 ohm, artinya busi iridium atau beresistor. jika didapat dapat angkanya di bawah itu berarti busi non-resistor.
(diambil dari berbagai sumber)
1 Komentar:
Nice post, sedikit melengkapi soal busi iridium
http://jopir.wordpress.com/2009/12/01/review-busi-denso-iridium-iu24-di-yamaha-vixion/
Trims.
Posting Komentar