01 Oktober 2009

Jelang MotoGP Portugal 2009

. 01 Oktober 2009

Valentino Rossi begitu dekat dengan gelar juara MotoGP 2009. Dengan empat lomba tersisa, dia unggul 30 poin dari pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo. Seandainya Rossi mau tampil aman, pembalap berjuluk The Doctor itu bakal sulit dibendung untuk merebut gelar juara dunia kesembilan.

Sepanjang musim ini, Yamaha mampu membuktikan diri sebagai motor tercepat. Dalam 13 seri yang telah berlangsung, pabrikan asal Jepang itu berhasil merebut sembilan kemenangan. Empat sisanya dibagi antara Honda dan Ducati.

Fiat Yamaha, tim utama Yamaha, semakin tak tertandingi karena diperkuat dua pembalap terhebat pula, Rossi dan Lorenzo. Mereka berurutan memimpin klasemen sementara pembalap sejak awal musim lalu.

Catatan statistik menunjukkan, empat lomba tersisa, termasuk di Sirkuit Estoril, Portugal, akhir pekan ini, cocok untuk Yamaha. Sangat mungkin Rossi dan Lorenzo akan mendominasi posisi 1-2.

Jika mau main aman, Rossi seharusnya tidak perlu memaksakan diri untuk merebut kemenangan. Sebab, dengan selalu finis kedua saja, Lorenzo tidak akan mampu mengejar meski dia selalu menang. Jika kondisi itu terjadi, pada akhir musim nanti Rossi unggul sepuluh poin. Sebagai catatan, menang dapat 25 poin, sedangkan posisi kedua 20 poin.

Namun, hal itu sepertinya tidak akan dilakukan Rossi. Dia bukan pembalap pas-pasan yang merasa cukup tampil konsisten untuk menjadi juara dunia. Pembalap asal Italia itu adalah maestro MotoGP yang selalu memburu kesempurnaan dalam setiap lomba. Dia senantiasa berjuang untuk menang dalam setiap lomba, apa pun kondisinya.

Nah, tradisi untuk selalu menang tersebut berpotensi menimbulkan masalah bagi Rossi dalam perjalanannya menuju takhta juara. Ingat, Rossi gagal finis pada seri ke-12 di Indianapolis karena terjatuh akibat terlalu memaksakan diri untuk menyalip Lorenzo.

Ingat pula bagaimana Rossi kehilangan gelar juara dunia pada 2006. Saat itu, dia merebut pole position dan begitu ngotot untuk menang pada seri penutup di Valencia. Sialnya, dia terjatuh pada salah satu tikungan. Meski akhirnya mampu bangkit, dia hanya finis pada posisi ke-13 dan mendulang tiga poin. Akibatnya, Nicky Hayden berhasil menyalip perolehan poin Rossi dan menjadi juara dunia dengan keunggulan hanya lima poin.

Sirkuit Estoril yang menjadi tempat lomba akhir pekan ini sebenarnya memiliki catatan manis untuk Rossi. Di kelas tertinggi, dia telah menang lima kali di sana.

Namun, itu tetap saja bukan jaminan. Sebab, dalam lomba tahun lalu malah Lorenzo yang menang di sana. Padahal, saat itu Lorenzo sedang dalam masa rookie di MotoGP. Tahun ini, dengan jam terbang yang lebih tinggi, dia berpeluang lebih kuat.


Stoner Pastikan Tampil di Estoril

Tim Marlboro Ducati memberi kepastian pembalap andalannya, Casey Stoner, akan tampil di MotoGP Portugal di Sirkuit Estoril akhir pekan ini. Itu akan menjadi aksi perdana Stoner setelah absen di tiga seri terakhir.

Stoner terakhir kali tampil di Donington Park, Inggris, pada 26 Juli lalu. Setelah itu, mantan juara dunia 2007 tersebut istirahat untuk menyembuhkan sakit misterius yang membekapnya. Stoner pun memilih absen di Brno, Republik Ceko (16 Agustus), Indianapolis, Amerika Serikat (30 Agustus) dan di Misano, Italia (6 September).

Selama jauh dari lintasan, Stoner terus mendapat pengawasan khusus dari tim medis yang menanganinya. Pembalap Australia ini juga menjalani rangkaian tes khusus dan ujian atas kondisi fisiknya.

Hasil tes menyatakan, tak ada tanda-tanda Stoner terinfeksi virus se¬per¬ti yang pernah dikatakan. Laporan medis menyebutkan, tekanan darah rendah dan kekurangan sodium, menjadi dua faktor yang membuat Stoner mengalami masalah pada fisiknya.

Menurut Ducati, para dokter mengatakan bahwa istirahat panjang yang diambil Stoner memiliki arti yang sangat penting. Sebab, dengan istirahat itu menghindarkan Stoner dari hal yang lebih buruk lagi, yang bisa terjadi pada fisiknya.

Sekarang, kondisi Stoner sudah lebih baik setelah dia menjalani tes medis terakhir sebelum meninggalkan Australia. Hal itu dikonfirmasi tim dokter, meskipun mereka mengatakan kondisi fisik Stoner belum pulih 100 persen. Karena itu, di Estoril nanti, Stoner masih tetap dalam pengawasan tim dokter.

Meski sudah mendapatkan lampu hijau untuk balapan, kondisi Stoner belum fit 100 persen. Dia masih harus mengonsumsi obat secara terus menerus untuk menguatkan staminanya. Yaitu tablet garam. Tablet itu, biasanya memang diberikan kepada orang yang mengalami anemia.

Absen di tiga seri itu membuat Stoner hampir tak mungkin lagi bersaing untuk gelar juara musim 2009. Menjelang empat lomba terakhir yang menyediakan 100 poin maksimal, dia tertinggal 87 poin dari pemuncak klasemen, Valentino Rossi. Tapi, secara garis besar sudah bisa dikatakan Stoner sudah tak mungkin lagi menjadi juara dengan penampilan Rossi saat ini.

Kembalinya Stoner di Estoril lebih berarti untuk musim depan. Pihak Ducati sudah mengatakan Stoner akan fokus mengembangkan motor tahun depan. Sehingga, saat memasuki mu¬sim baru, Stoner sudah punya adaptasi yang baik dengan motornya. (jawapos.co.id)

0 Komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
ahita.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by MJG Group | dd13