28 Januari 2010

Kabar Formula 1 (11)

. 28 Januari 2010

Upaya membuat balapan Formula 1 lebih seru terus dicari. Format pemberian poin masih menjadi bidikan untuk diutak-atik. Jarak poin yang lebih besar antara pemenang lomba de­ngan peringkat kedua dinilai akan membuat balapan kian seru.

Musim lalu, urutan alokasi poin untuk pemenang sampai pembalap kedelapan adalah 10-8-6-5-4-3-2-1. Artinya, pemenang lomba ha­nya mendapat dua poin lebih banyak dari pembalap runner-up.

Akhir tahun lalu, lantas muncul usul agar F1 meniru sistem poin MotoGP, pemenang mendapat 25 poin. Sejalan de­ngan penambahan jumlah mobil di lintasan, diusulkan pula agar ada sepuluh pem­balap yang mendapat poin. Rinciannya, pembalap kedua sampai kesepuluh mendapat 20-15-10-8-6-5-4-3-2-1.

Namun, margin lima poin antara pemenang dengan pembalap runner-up itu ternyata belum dianggap akan berdampak signifikan agar balapan lebih seru. Akhirnya, dalam Sporting Working Group (SWG) di London Jumat (21/1), disepakati perbedaan poin pembalap terdepan dan kedua ditingkatkan menjadi tujuh angka. Rinciannya, 25-18-15-12-10-8-6-4-2-1.

Rekomendasi SWG itu memang belum menjadi keputusan akhir. Usul tersebut masih akan dibicarakan lagi pada perte­muan Formula 1 Commission bulan depan. Kalau mereka menyetujui, FIA World Motor Sport Council akan mengesahkannya sebagai aturan F1 musim 2010.

Meski demikian, Autosport menyebut usul margin yang lebih besar antara pemenang dengan runner-up itu secara de facto sebenarnya sudah mendapat lampu hijau. Sebab, hampir semua kontestan menyetujui.

Salah satu yang mendukung perubahan itu adalah Team Principal Red Bull Racing Christian Horner. Menurut dia, F1 tidak perlu takut berubah sepanjang perubahan itu tidak salah. Dia yakin, ma­r­gin poin yang lebih besar antara peringkat pertama dan kedua akan memberi motivasi ekstra kepada para pembalap untuk menjadi juara.

''Gap poin yang lebih besar akan melecut pembalap untuk menang,'' tegasnya kepada Autosport.

Masih menurut Autosport, dalam pertemuan SWG itu juga dibicarakan ide pemberian poin bagi peraih pole position dan fastest lap seperti diterapkan pada balapan A1 GP. Namun, konsep tersebut belum ditanggapi positif.

Sementara itu, kursi pembalap F1 2010 yang kosong tinggal tersisa tiga saja. Sebab, USF1 telah memastikan satu di antara dua pembalap yang akan mereka terjunkan musim ini. Tim yang pernah diragukan bisa tampil sejak lomba pertama di Bahrain pada Maret nanti itu kemarin mengumumkan mengontrak mantan test driver Renault, Jose Maria Lopez. Tiga tim yang masing-masing menyi­sakan satu kursi lowong adalah Campos Meta, Renault, dan USF1.

Pengumuman masuknya pembalap Argentina sebagai driver USF1 tersebut berlangsung istimewa. Sebab, sebe­lum pengumuman kontrak, Lopez dijamu Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner. Hadir dalam ja­muan itu Executive Vice President USF1 Peter Windsor.

''Saya sangat berterima kasih kepada Peter dan Ken (Anderson) atas kesempatan ini. Sejak lama saya menghabiskan waktu untuk berjuang mewujudkan hal ini,'' kata Lopez sebagaimana dilansir Autosport.

Sebelum menjadi test driver Renault, Lopez memiliki karir mengkilap dalam ajang single seater. Di antaranya adalah sukses menjadi juara Formula Renault Italia 2002 dan juara Formula Renault V6 Eropa pada 2003. Dia juga pernah membu­kukan kemenangan di ajang GP2 dalam seri di Barcelona pada 2005

0 Komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
ahita.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by MJG Group | dd13