22 Desember 2009

Saat Anak Tak Doyan Makan

. 22 Desember 2009

Pentingnya Peran Ibu, saat sang Buah Hati Tak Doyan Makan

Peran seorang ibu ketika sang anak yang masih bocah sulit makan sangatlah besar. Tak cukup hanya bersabar. Tapi seorang ibu harus juga kreatif. Bagaimana caranya?

Anak tak doyan makan sesungguhnya persoalan jamak. Itu biasa terjadi di masa peralihan karena mereka tak biasa dengan makanan yang diberikan. Bisa juga terjadi karena faktor tertentu. Untuk menghindari makanan, si kecil memilih bungkam atau kabur. Kalaupun mereka mau melahap, nasi dan teman-temannya tak langsung meluncur ke perut. Mereka menahannya di dalam mulut hingga lama. Yang lebih ekstrem, mereka memuntahkannya.

Maria Farida SPsi, psikolog anak dari Baby Smile School Surabaya, mengatakan, anak yang susah makan memang sering membuat ibu bingung bahkan stres. Bisa dimaklumi, karena para ibu khawatir sang buah hati akan kekurangan gizi. Karena itu, segala cara dilakukan agar si kecil mau berdamai dengan menu yang disajikan. ''Sebenarnya tidak perlu dipaksa makan,'' ujar psikolog pimpinan Yayasan Baby Smile School tersebut. Rasa lapar merupakan reaksi refleks fisiologis. Sesulit apa pun anak makan, kalau merasa lapar, anak pasti akan makan meski porsinya tidak banyak.

Anak susah makan, menurut Maria, bisa jadi lantaran ada beberapa persoalan. Salah satunya gangguan fisik. Misalnya, sariawan atau radang tenggorok. Kedua gangguan tersebut membuat makan menjadi tidak menyenangkan. Persoalan lain ada pada psikis. Ini penyebab paling dominan.

Seperti apa itu? ''Banyak,'' kata Maria. Contohnya cara memberikan makan yang kasar sehingga anak merasa waktu makan adalah saat dirinya disakiti. Maka, begitu waktu makan tiba, dia memilih kabur dan enggan makan. Pola makan yang terlalu kaku juga bisa menjadi penyebab. Misalnya, anak harus makan jam tertentu tanpa peduli anak masih kenyang. Atau, porsi makan terlalu banyak dan harus dihabiskan.

Meski anak akan makan dengan sendirinya, ibu tetap tak bisa mendiamkan perut si kecil kosong berjam-jam. Kemungkinan anak kekurangan gizi bisa terjadi. Berdasar beberapa hal berikut, bisa dicoba menimbulkan minat makan anak. Pertama, membangun suasana makan yang menyenangkan. Misalnya, diiringi musik atau sambil main boneka kesukaannya. Tapi, bila selera makan anak sudah bagus, ajari makan di meja makan.

Jangan pernah lagi mengancam anak saat waktu makan tiba. Sebaiknya luangkan waktu untuk makan bersama-sama. Dengan melihat yang lain makan lahap, kebiasaan meniru anak akan muncul. Biarkan anak mencoba makan sendiri. Meski harus kotor dan tidak banyak makanan yang masuk, dari sana anak akan belajar menikmati suasana makan. Variasi menu dan peralatan makan yang menarik, seperti piring atau mangkuk yang lucu, membuat selera makan anak bertambah.

Anak yang sulit makan biasanya tidak bisa menghabiskan porsi besar. Berikan bertahap dalam porsi kecil. Satu kali makan cukup 100 gram (tujuh sendok makan). Berikan lebih dari tiga kali sehari. Makanan juga harus dalam kondisi segar. Kurangi makan camilan yang membuat anak kenyang. Misalnya, permen, cokelat, dan sejenisnya.

Kunci agar anak suka makan dan ibu senang menyajikan makan buat si kecil adalah bersabar, kreatif, dan tidak cepat putus asa. Hindari pula membandingkan dengan berat badan anak lain. Itu bisa membuat ibu makin cemas. Ibu pasti bisa meningkatkan selera makan si kecil kembali.

0 Komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
ahita.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by MJG Group | dd13